Jumat, 20 Mei 2011

KLOROSIS PADA DAUN DITINJAU DARI ASPEK SEL, HUBUNGAN TUMBUHAN DAN AIR, SERTA NUTRISI PADA TUMBUHAN

Ditinjau dari aspek sel, tumbuhan dan air, pada dasarnya semua sel pada tumbuhan hidup membutuhkan jumlah air yang cukup dan jumlah hara organik dan anorganik yang seimbang untuk kelangsungan hidup dan berjalannya fungsi-fungsi fisiologis. Tumbuhan menyerap air dan hara anorganik atau dalam hal ini mineral dari dalam tanah melalui sistem perakaran. Zat-zat tersebut biasanya ditranslokasikan ke atas melalui pembuluh kayu pada batang dan terus ke ikatan vaskuler tangkai daun dan tulang daun, dari sinilah zat-zat tersebut masuk ke dalam sel-sel daun. Mineral dan sebagian air tersebut digunakan oleh daun dan sel-sel sekitarnya untuk mensintesis berbagai zat tumbuhan, tetapi sebagian besar air tersebut mengalami evaporasi dari sel-sel daun ke ruang interseluler dan dari sinilah terdifusi ke atmosfer melalui stomata pada daun. Di lain pihak, hampir seluruh hara organik tumbuhan dihasilkan dalam sel-sel daun, melalui proses fotosintesis, dan kemudian ditranslokasikan ke bagian bawah dan didistribusikan ke seluruh sel tumbuhan hidup yang umumnya melalui jaringan pembuluh tapis. Jika seandainya pergerakkan air ke daun terhalang, maka daun tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, fotosintesis akan berkurang, terhambat atau bahkan terhenti. Selain itu, jika tumbuhan kekurangan air dalam jumlah yang cukup banyak, maka gejala yang sering kita amati adalah daun terlihat layu, pucat, dan lama-kelamaan akan menggulung, kemudian diikuti dengan perubahan warna pada daun yang hijau menjadi kekuningan disekitar daerah nekrotik pada tepi, pangkal, maupun ujung daun dan kemudian diikuti dengan mengeringnya daun, lalu lama-kelamaan daun akan rontok. Gejala lain juga akan menyebabkan batang dan akar menjadi kering, bahkan batang bisa rapuh dan patah, sebaliknya jika tumbuhan kelebihan air dalam jumlah yang banyak, maka air aakan dikeluarkan melalui proses transpirasi.

Terkait dengan nutrisi pada tumbuhan, bahwa unsur hara yang menjadi nutrisi penting bagi tumbuhan ternyata tidak pernah lepas dalam kehidupan tumbuhan. Unsur hara tersebut selalu disuplai terus-menerus selama tumbuhan itu masih hidup. Ada 16 unsur hara esensial terpenting dalam tumbuhan. Biasanya, jika suatu tumbuhan kekurangan unsur hara akan berpengaruh terhadap proses tumbuh dan berkembangnya organ-organ vital yang ada. Semisal jika suatu tumbuhan tertentu kekurangan unsur Magnesium, Nitrogen, Posfor dan Kalium, bisa saja pada helaian daunnya menjadi berwarna hijau pucat yang selanjutnya berubah menjadi kuning dan kemudian mati. Karena pada unsur Mg terutama merupakan bagian penyusun molekul klorofil, baik itu penyusun klorofil a maupun klorofil b yang ada pada kloroplas. Selain itu, pada unsur Mg merupakan penyusun dinding sel dalam bentuk senyawa magnesium pektat dan kalsium pektat. Dengan demikian, unsur Magnesium sangatlah membantu dalam pembelahan sel dan penyelenggaraan fotosintesis. Unsur magnesium memiliki persamaan dengan unsur besi (Fe), apabila dilihat dari gejala “DEFISIENSI” pada tumbuhan tertentu. Oleh karena itu, Magnesium merupakan bagian dari sistem enzim yang memadatkan asam amino terlarut menjadi protein, sedangkan Fe merupakan unsur enzim yang mengatur dalam proses respirasi dan pembentukkan klorofil. Maka dapat disimpulkan bahwa Mg berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan pada Fe selain berperan dalam fotosintesis juga pada respirasi. Kedua unsur ini sifatnya stabil di dalam sel tumbuhan. Kahat Mg dan Fe terlihat pada daun muda. Pada helai daun di antara tulang daun berwarna hijau pucat atau kuning, sedangkan tulang daunnya tetap hijau. Kahat Mg juga memperlihatkan kematian atau klorosis pada bagian tengah daun, sedangkan kahat Fe memperlihatkan gejala klorosis pada semua bagian antar tulang daun. Perlu diingat bahwa tumbuhan menyerap Mg dan Fe dalam bentuk ion. Ketersedianya kedua unsur ini tergantung pada nilai keasaman tanah (pH tanah). Selain dari unsur-unsur ini, ada juga unsur Sulfur (S). Jadi tumbuhan menyerap unsur ini dalam bentuk senyawa SO2 . Jika unsur SO2 ini bereaksi dengan air maka akan membentuk senyawa H2SO3- yang berpotensi untuk merusak klorofil dalam sel tumbuhan. Apabila klorofil telah rusak, maka tumbuhan tersebut akan kekurangan klorofil dan tumbuhn akan mengalami klorosis. Gejala kekahatan unsur yang dapat menyebabkan klorosis adalah Ca. Jika tumbuhan kekurangan unsur kalsium, tumbuhan tersebut akan mengalami klorosis di sepanjang tepi daun dan ujung daun. Klorosis ini dapat terjadi karena Ca berfungsi dalam sintesis pektin pada lamela tengah. Apabila dinding sel tumbuhan tidak terdapat pektin, dinding sel akan rapuh dan sel sangat rentan sekali mengalami kebocoran. Dinding sel yang bocor akan memicu air dalam sel untuk keluar. Air sangat berkaitan erat dengan proses fotosintesis. Jika air tidak tersedia, tumbuhan tidak akan mampu menjalankan fotosintesis, dan makanan pun tak akan terbentuk yang akan berakibat tumbuhan akan membongkar klorofil untuk mendapatkan energi dalam usaha melajutkan kehidupan. Namun, ketersediaan klorofil dalam sel tidak mampu tersedia dalam jangka waktu yang lama, maka klorofil akan habis, sehingga tumbuhan dapat mengalami klorosis. Selanjutnya yaitu unsur Molibdenum. Unsur ini memiliki fungsi pada tumbuhan yaitu sebagai reduksi nitrat dan fiksasi nitrogen. Jika unsur Mo ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan, maka pengikatan N tidak terjadi. Akibatnya pigmen warna pada klorofil tidak dapat terbentuk akhirnya tumbuhan tersebut akan mengalami klorosis pada daunnya.

Berikut ini beberapa gambar yang memperlihatkan terjadinya klorosis pada daun:



2 komentar:

  1. CASINO DOUBLE - Casino Village, WV - MapYO.com
    Find the best Casinos near Casino Village, WV. on MapYO. 영천 출장마사지 Explore 1500000 reviews, See 22 photos and 아산 출장샵 40 tips from 454 수원 출장마사지 visitors to Casino Village. 태백 출장안마 "Casino" 안양 출장샵

    BalasHapus